Senin, 15 April 2013

budidaya ikan cupang

0 komentar
Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan. Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar, Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 5.000.- s/d Rp. 10.000,- untuk sepasang ikan cupang, sebagai indukan.

Sebagai wadah tempat ikan atau aquariumnya, Anda bisa memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk pauk yang kita makan sehari-hari.

Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat dan mempunyai sifat genetis yang baik.

Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke pasaran dengan harga Rp. 1000,- per ekor. Dari sepasang induk ikan cupang bisa dihasilkan 100 s/d 200 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan. Lumayan, khan?

Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor.

Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media, suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal.

Selain sebagai hobi, budidaya ikan cupang hias juga bisa mendatangkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Usaha ini tidak memerlukan modal yang besar, malah dapat dilakukan di rumah dengan lahan yang terbatas. Jika dipelihara dengan baik, seekor ikan cupang hias kualitas baik bisa berharga Rp 2 juta.

Kawasan Slipi, Jakarta Barat, merupakan salah satu daerah cikal bakal budidaya ikan cupang hias. Pada era 80-an, sebanyak 20 warga sekitar mencoba berternak cupang hias. Kelompok yang makin berkembang ini kemudian membentuk Kobapi sebagai wadah budidaya ikan.

Menurut Yamin Umar, salah satu pembudidaya, jenis cupang yang dulu dia ketahui adalah cupang adu. Guna memberikan variatif dalam pengembangannya, maka Yamin berinisiatif menyilangkan cupang aduan dan cupang hias. Hasilnya, ikan berwarna indah yang memiliki gerakan gesit dan berani.

Cara memelihara cupang hias tidaklah begitu sulit. Pembudidaya cukup menyiapkan beberapa akuarium yang dapat menampung ikan-ikan peliharaan. Agar ikan tumbuh prima dan memiliki bentuk sempurna, peternak mesti memperhatikan pH air. Kadar pH air yang baik untuk budidaya ikan adalah tujuh, jika kurang dari itu maka ikan akan lambat dan jika lebih dari pH tersebut, ikan akan mati.

Selain memperhatikan pH, pembudidaya juga harus memberikan pangan yang berkualitas pada cupang peliharaan. Kebersihan akuarium pun harus diperhatikan, pasalnya, tak jarang cupang mati karena berkutu dan keadaan air kolam keruh.

Hal yang paling menguntungkan dari budidaya ikan cupang hias, pemelihara dapat menjadikannya sebagai usaha sambilan yang tidak membutuhkan lahan luas. Di sinilah Kobapi berperan banyak.

Sementara itu, Mustafa Kamil mengaku, ikan hasil budidayanya semakin berkembang sampai ke luar Pulau Jawa. Malah, kini ia sudah bisa mengekspor, meski belum secara langsung.

Sebagai bentuk tanggung jawab Kobapi, wadah ini membantu para pembudidaya cupang hias untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satunya dengan mempromosikan ikan cupang hias melalui pemasaran di internet. Kobapi juga kerap mengadakan kontes dan mengikuti kontes ikan cupang hias, serta mengadakan pelatihan perorangan dan kelompok bagi pembudidaya ikan cupang hias.

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan di pekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
1. Umur ± 4 bulan
2. Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
3. Gerakannya agresif dan lincah.
4. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :
1. Umur telah mencapai +- 4 bulan
2. Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
3. Gerakannya lambat.
4. Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
5. Kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

0 komentar:

Posting Komentar