Banyak entrepreneur pemula yang berpikir bahwa keuntungan akan datang berlipat jika ia mampu menjual sebanyak mungkin barang/ jasa ke pasar. Mereka menghindari melayani sebuah kelompok tertentu karena mereka berpikir akan kehilangan banyak peluang karena meninggalkan banyak konsumen. Tetapi sikap dan perilaku semacam ini justru menjadi kontraproduktif bagi si entrepreneur itu sendiri. Mengapa? Karena saat kita berusaha memuaskan semua orang, kita akan mengalami kesulitan untuk memberikan batasan atau definisi tentang bisnis yang kita jalankan. Dengan demikian, akan sangat sulit untuk memiliki ciri khas/ daya pembeda yang bisa membuat kita mudah dikenali dari pesaing-pesaing lainnya.Bergerak dalam sebuah ceruk bisnis berarti Anda tidak akan bersaing dalam hal harga melawan bisnis lainnya yang jumlahnya tak terhitung. Karena itu, Anda akan menjual barang dan jasa yang telah disesuaikan sedemikian rupa dengan kebutuhan dan selera sekelompok konsumen yang telah Anda pilih dengan cermat. Sebagai konsekuensi logisnya, Anda bisa dengan leluasa memberikan harga lebih tinggi. Produk dan jasa Anda akan menjadi sebuah pilihan di dalam sebuah ceruk pasar yang tidak banyak memiliki pilihan.
Proses tersebut dimulai dari riset pasar. Analisis konsumen potensial Anda, pesaing Anda, selera/ kecenderungan pasar Anda terhadap produk/ jasa yang Anda tawarkan, dan kemampuan Anda untuk melayani orang-orang tersebut serta membuat mereka selalu datang kembali untuk membeli.
Riset pasar mirip sebuah uji coba saat Anda mencelupkan jari Anda ke sebuah kolam. Anda ingin mengetahui seberapa dingin airnya, seberapa dangkal/ dalam kolam tersebut. Saat Anda telah dapat menemukan jawaban tentang seperti apa kelompok orang yang akan Anda bidik, dan bagaimana kebutuhan mereka, Anda akan dapat mengubah produk/ jasa Anda agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lalu mungkin Anda bertanya, “Bagaimana saya bisa mengetahui bahwa sebuah ceruk pasar sesuai untuk bisnis saya atau tidak?” Berikut panduan singkat untuk dapat menentukan apakah ceruk pasar tertentu sesuai bagi bisnis Anda atau tidak.
* Pastikan Anda memiliki sebuah kelompok sasaran yang jelas dan nyata. Semakin konkret kelompok yang Anda bidik, semakin baik. Misalnya, “kelompok pelajar sekolah usia 10-15 tahun” akan lebih mudah diidentifikasi daripada “kelompok remaja awal”.
* Tentukan apakah pasar yang Anda hendak capai tersebut cukup besar untuk mendukung bisnis Anda. Sebagai kebalikannya, terlalu spesifik dalam menentukan kelompok sasaran bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Contohnya, dengan membatasi menjadi “kelompok pelajar sekolah swasta usia 10-12 tahun di kabupaten X” akan mempersempit pula peluang Anda untuk meraup untung, yang pada gilirannya akan mempersempit ruang gerak dan menghambat pertumbuhan bisnis Anda.
* Pikirkan juga apakah pasar yang menjadi sasaran bisnis Anda sekarang masih belum banyak digarap. Jika memang belum tergarap maksimal, tentu sebuah kemubaziran untuk meninggalkannya dan menghabiskan tenaga dan waktu hanya untuk mencari ceruk baru. Garaplah peluang yang ada di hadapan dahulu.
* Pertimbangkan pula apakah Anda bisa mencapai pelanggan potensial Anda dengan cara yang lebih efektif dari sebelumnya.
Ceruk pasar Anda akan memberikan sebuah fokus yang tajam dan alami bagi bisnis Anda untuk dicapai. Dengan memiliki fokus pada ceruk tertentu, Anda seolah berbicara langsung dan menjawab permasalahan yang ada dalam kondisi setiap konsumen yang unik.
Proses tersebut dimulai dari riset pasar. Analisis konsumen potensial Anda, pesaing Anda, selera/ kecenderungan pasar Anda terhadap produk/ jasa yang Anda tawarkan, dan kemampuan Anda untuk melayani orang-orang tersebut serta membuat mereka selalu datang kembali untuk membeli.
Riset pasar mirip sebuah uji coba saat Anda mencelupkan jari Anda ke sebuah kolam. Anda ingin mengetahui seberapa dingin airnya, seberapa dangkal/ dalam kolam tersebut. Saat Anda telah dapat menemukan jawaban tentang seperti apa kelompok orang yang akan Anda bidik, dan bagaimana kebutuhan mereka, Anda akan dapat mengubah produk/ jasa Anda agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lalu mungkin Anda bertanya, “Bagaimana saya bisa mengetahui bahwa sebuah ceruk pasar sesuai untuk bisnis saya atau tidak?” Berikut panduan singkat untuk dapat menentukan apakah ceruk pasar tertentu sesuai bagi bisnis Anda atau tidak.
* Pastikan Anda memiliki sebuah kelompok sasaran yang jelas dan nyata. Semakin konkret kelompok yang Anda bidik, semakin baik. Misalnya, “kelompok pelajar sekolah usia 10-15 tahun” akan lebih mudah diidentifikasi daripada “kelompok remaja awal”.
* Tentukan apakah pasar yang Anda hendak capai tersebut cukup besar untuk mendukung bisnis Anda. Sebagai kebalikannya, terlalu spesifik dalam menentukan kelompok sasaran bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Contohnya, dengan membatasi menjadi “kelompok pelajar sekolah swasta usia 10-12 tahun di kabupaten X” akan mempersempit pula peluang Anda untuk meraup untung, yang pada gilirannya akan mempersempit ruang gerak dan menghambat pertumbuhan bisnis Anda.
* Pikirkan juga apakah pasar yang menjadi sasaran bisnis Anda sekarang masih belum banyak digarap. Jika memang belum tergarap maksimal, tentu sebuah kemubaziran untuk meninggalkannya dan menghabiskan tenaga dan waktu hanya untuk mencari ceruk baru. Garaplah peluang yang ada di hadapan dahulu.
* Pertimbangkan pula apakah Anda bisa mencapai pelanggan potensial Anda dengan cara yang lebih efektif dari sebelumnya.
Ceruk pasar Anda akan memberikan sebuah fokus yang tajam dan alami bagi bisnis Anda untuk dicapai. Dengan memiliki fokus pada ceruk tertentu, Anda seolah berbicara langsung dan menjawab permasalahan yang ada dalam kondisi setiap konsumen yang unik.
0 komentar:
Posting Komentar